Dunia
memang bagai tak adil bagimu.
Kehidupan
papa, membuatmu berpikir seperti itu.
Kemiskinan
membawamu berpikir selalu dari bawah.
Jangan
kira, orang akan iba dengan caramu itu.
Perlu
engkau sadari, bahwa semakin engkau bertindak kebawah,
semakin
orang lain merendahkanmu.
Engkau
harus bangkit dari keterpurukanmu,
dan
pergi meninggalkan pola pikir yang lama.
Jika
orang lain menilaimu rendah,
jangan
sekali-kali kamu melakukan itu pada dirimu sendiri.
Orang
lain boleh saja memandangmu tidak mampu,
tetapi
kamu tidak boleh sungkan karena itu.
Bangkitlah
dengan berani,
menyatakan
kepada khalayak ramai
bahwa
kamu punya kemampuan.
Jangan
berdiam diri,
hanya
untuk memberi kesempatan kepada orang lain.
Tidak
perlu menyalahkan diri,
saat
kamu tau ... dia adalah orang yang tak tau balas budi.
Tak
sedikit orang memiliki perilaku seperti itu.
Memberilah
dengan niat yang tulus,
maka
tiada rasa sakit saat perbuatan baik tiada berbalas baik.
Engkau
perlu tau, tak sedikit orang yang hanya bertindak
untuk
kepentingan dirinya sendiri.
Bahkan karena
itu, mereka tidak ingat akan kebaikan orang,
sekalipun
orang itu adalah orang yang telah berjasa
melepaskan
dirinya dari kesulitan hidup.
Jangan
menjadi beban bagimu,
saat
engkau melihatnya bertingkah laku melebihi hal yang biasa.
Walaupun
ia berbuat
bagai
dirinya akan hidup seribu tahun lamanya,
tenangkanlah
dirimu.
Mungkin
ia belum menyadari,
bahwa
besok setiap apapun bisa saja berubah seketika.
Sekali
lagi ... tenangkanlah dirimu,
dan
jadikanlah itu sebagai lentera dalam hidupmu.